Dublin Core
Title
GAMBARAN KADAR KALSIUM PADA PEDAGANG YANG MEROKOK DI PASAR KM 5 KOTA PALEMBANG TAHUN 2017
Subject
Kadar Kalsium, Merokok, Metode Arsenazo III ,,KIMIA KLINIK
Description
Kalsium adalah salah satu ion yang paling banyak di dalam tubuh, terutama
dikombinasi dengan fosfor membentuk garam mineral dari tulang dan gigi. Penurunan kadar kalsium akan mengundang hormon paratiroid bereaksi pada tulang dan melepaskan sebagian kalsiumnya agar kadar dalam darah dipertahankan. Jika penurunan kadar kalsium terus terjadi bisa menyebabkan osteoporosis. Osteoporosis sekunder disebabkan oleh kesalahan gaya hidup seperti merokok. Salah satu zat kimiawi dalam rokok adalah nikotin, zat nikotin mampu mempengaruhi kadar serta aktivitas hormon estrogen besar peranannya dalam menyeimbangkan proses pembentukan dan perombakan sel-sel tulang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yaitu dilakukan secara purposive sampling. Sampel penelitian adalah pedagang yang merokok di Pasar KM 5 Kota Palembang Tahun 2017 yaitu berjumlah 40 pedagang. Pengukuran kadar kalsium menggunakan alat Biosystem Analyzer A15. Hasil penelitian menunjukkan dari 40 responden yang diperiksa didapatkan sebanyak 5 responden (12,5%) mengalami hipokalsemia dan 35 responden (87,5%) memiliki kadar kalsium normal. Berdasarkan umur bahwa dari 5 responden dengan umur >50 tahun sebanyak 2 responden (40%) mengalami hipokalsemia. Sedangkan dari 35 responden dengan umur <50 tahun sebanyak 3 responden (8,6%) mengalami hipokalsemia. Sedangkan 25 responden perokok sedang sebanyak 4 responden (16%) mengalami hipokalsemia. Sedangkan 7 responden perokok ringan sebanyak 1 responden (14,3%) mengalami hipokalsemia. Berdasarkan lama merokok bahwa dari 22 responden dengan lama merokok >10 tahun didapatkan 5 responden (22,7%) mengalami hipokalsemia. Sedangkan dari 18 responden dengan lama merokok <10 tahun tidak ada responden mengalami hipokalsemia. Disarankan bagi pedagang yang merokok mengurangi kebiasaan merokok agar mengurangi resiko osteoporosis.
dikombinasi dengan fosfor membentuk garam mineral dari tulang dan gigi. Penurunan kadar kalsium akan mengundang hormon paratiroid bereaksi pada tulang dan melepaskan sebagian kalsiumnya agar kadar dalam darah dipertahankan. Jika penurunan kadar kalsium terus terjadi bisa menyebabkan osteoporosis. Osteoporosis sekunder disebabkan oleh kesalahan gaya hidup seperti merokok. Salah satu zat kimiawi dalam rokok adalah nikotin, zat nikotin mampu mempengaruhi kadar serta aktivitas hormon estrogen besar peranannya dalam menyeimbangkan proses pembentukan dan perombakan sel-sel tulang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yaitu dilakukan secara purposive sampling. Sampel penelitian adalah pedagang yang merokok di Pasar KM 5 Kota Palembang Tahun 2017 yaitu berjumlah 40 pedagang. Pengukuran kadar kalsium menggunakan alat Biosystem Analyzer A15. Hasil penelitian menunjukkan dari 40 responden yang diperiksa didapatkan sebanyak 5 responden (12,5%) mengalami hipokalsemia dan 35 responden (87,5%) memiliki kadar kalsium normal. Berdasarkan umur bahwa dari 5 responden dengan umur >50 tahun sebanyak 2 responden (40%) mengalami hipokalsemia. Sedangkan dari 35 responden dengan umur <50 tahun sebanyak 3 responden (8,6%) mengalami hipokalsemia. Sedangkan 25 responden perokok sedang sebanyak 4 responden (16%) mengalami hipokalsemia. Sedangkan 7 responden perokok ringan sebanyak 1 responden (14,3%) mengalami hipokalsemia. Berdasarkan lama merokok bahwa dari 22 responden dengan lama merokok >10 tahun didapatkan 5 responden (22,7%) mengalami hipokalsemia. Sedangkan dari 18 responden dengan lama merokok <10 tahun tidak ada responden mengalami hipokalsemia. Disarankan bagi pedagang yang merokok mengurangi kebiasaan merokok agar mengurangi resiko osteoporosis.
Creator
Lisa Pramita
Publisher
POTEKKES KEMENKES PALEMBANG
Contributor
WITI KARWITI,AMAK,SKM,MPH
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
KTI MAHASISWA