Dublin Core
Title
PENGARUH WAKTU PEREBUSAN DAUN SINGKONG (MANIHOT ESCULENTA CRANTZ) TERHADAP KADAR VITAMIN C dan ASAM SIANIDA
Subject
Daun singkong, vitamin C, asam sianida, waktu perebusan.
Description
ABSTRAK
Daun singkong (Manihot esculenta Crantz) mempunyai nilai gizi yang cukup baik terutama vitamin C dan mineral. Namun, dalam daun singkong terdapat asam sianida yang apabila dikonsumsi melebihi nilai standar dapat menyebabkan keracunan. Pengolahan daun singkong biasanya dengan cara direbus. Hal ini tentu baik untuk kadar sianida daun singkong karena dapat mengurangi kadar racunnya selain itu terjadi penurunan pula terhadap kadar vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh waktu perebusan daun singkong (Manihot esculenta Crantz) terhadap kadar vitamin C dan asam sianida (HCN). Penelitian ini bersifat pra-eksperimental. Populasi dari penelitian ini adalah daun singkong yang dijual di pasar tradisional, pasar palimo, Km. 5
Palembang. Sampel penelitian diambil dari 3 pedagang daun singkong yang diambil secara purposive sampling. Kemudian sampel direbus pada suhu 100oC dengan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, dan 30 menit. Lalu daunnya diperiksa kadar vitamin C dan asam sianida menggunakan metode titrimetri. Data yang didapat diperiksa dengan Anova dan Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan yang cukup signifikan baik asam sianida maupun vitamin C, untuk lama waktu perebusan 5 menit, terjadi
penurunan kadar vitamin C sebanyak 15.885 % dan kadar asam sianida sebanyak
57.778% sedangkan untuk perebusan 30 menit, terjadi penurunan kadar vitamin C sebanyak 69.655% dan kadar asam sianida sebanyak 96.115%. Berdasarkan analisa data tersebut, diketahui bahwa ada pengaruh waktu perebusan terhadap kadar vitamin C dan asam sianida daun singkong (p value = 0.000). Disarankan kepada masyarakat dalam merebus daun singkong agar tidak lebih dari 30 menit.
Daun singkong (Manihot esculenta Crantz) mempunyai nilai gizi yang cukup baik terutama vitamin C dan mineral. Namun, dalam daun singkong terdapat asam sianida yang apabila dikonsumsi melebihi nilai standar dapat menyebabkan keracunan. Pengolahan daun singkong biasanya dengan cara direbus. Hal ini tentu baik untuk kadar sianida daun singkong karena dapat mengurangi kadar racunnya selain itu terjadi penurunan pula terhadap kadar vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh waktu perebusan daun singkong (Manihot esculenta Crantz) terhadap kadar vitamin C dan asam sianida (HCN). Penelitian ini bersifat pra-eksperimental. Populasi dari penelitian ini adalah daun singkong yang dijual di pasar tradisional, pasar palimo, Km. 5
Palembang. Sampel penelitian diambil dari 3 pedagang daun singkong yang diambil secara purposive sampling. Kemudian sampel direbus pada suhu 100oC dengan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, dan 30 menit. Lalu daunnya diperiksa kadar vitamin C dan asam sianida menggunakan metode titrimetri. Data yang didapat diperiksa dengan Anova dan Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan yang cukup signifikan baik asam sianida maupun vitamin C, untuk lama waktu perebusan 5 menit, terjadi
penurunan kadar vitamin C sebanyak 15.885 % dan kadar asam sianida sebanyak
57.778% sedangkan untuk perebusan 30 menit, terjadi penurunan kadar vitamin C sebanyak 69.655% dan kadar asam sianida sebanyak 96.115%. Berdasarkan analisa data tersebut, diketahui bahwa ada pengaruh waktu perebusan terhadap kadar vitamin C dan asam sianida daun singkong (p value = 0.000). Disarankan kepada masyarakat dalam merebus daun singkong agar tidak lebih dari 30 menit.
Creator
LINDA AYU NOVITASARI
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
Contributor
ABDUL MUTHOLIB,AMAK,ST,MT
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
KTI MAHASISWA