GAMBARAN KADAR KREATININ PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI RS. KHUSUS PARU PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2018
xiv +

Dublin Core

Title

GAMBARAN KADAR KREATININ PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI RS. KHUSUS PARU PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2018
xiv +

Subject

Tuberkulosis paru, Kadar Kreatinin,kIMIA KELINIK

Description


Tuberkulosis adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar penderita tuberkulosis paru berhasil menyelesaikan pengobatannya tanpa mendapatkan efek samping, namun beberapa bagian kecil lagi penderita tidak bisa terlepas dari adanya efek samping. Obat anti tuberkulosis (OAT) seperti rifampisin dan streptomisin dapat bersifat nefrotoksik atau destruktif terhadap sel-sel pada ginjal. Untuk menilai fungsi ginjal digunakan pemeriksaan kadar kreatinin. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin pada penderita tuberkulosis paru yang mendapat terapi OAT di RS. Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018. Sampel yang diteliti yaitu sebanyak 38 sampel yang diambil secara purposive sampling. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode Jaffe dengan alat digital spektrofotometer. Hasil penelitian didapatkan dari 38 pasien tuberkulosis paru yang mendapat terapi OAT diperoleh
4 orang (10,5%) dengan hasil kadar kreatinin tinggi, 29 orang (76,3 %) dengan kadar kreatinin normal dan 5 orang (13,2%) dengan hasil kadar kreatinin rendah. Dari 4 sampel dengan kadar kreatinin tinggi; berdasarkan umur 3 orang (17,6%) dengan umur berisiko dan 1 orang (4,8%) dengan umur tidak berisiko; berdasarkan jenis kelamin 3 orang (10,7%) berjenis kelamin laki-laki dan 1 orang (10,0%) berjenis kelamin perempuan; berdasarkan lama pengobatan tidak ditemukan kadar kreatinin tinggi pada pengobatan fase intensif dan 4 orang (17,4%) pada pengobatan fase lanjutan. Disarankan bagi penderita tuberkulosis paru untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin. Hal ini untuk mengetahui efek samping selama pengobatan.

Creator


ULI KUSTIANA

Publisher

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

Contributor

ABDUL MUTHOLIB

Format

PDF

Language

INDONESIA

Type

KTI MAHASISWA

Document Viewer