Dublin Core
Title
PERBANDINGAN METODE SEDIMENTASI NaCl 0,9% DAN METODE SEDIMENTASI MODIFIKASI DALAM MENDETEKSI TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH)
Subject
Soil Transmitted Helminth, Sedimentasi NaCl 0,9%, Sedimentasi Modifikasi
Description
ABSTRAK
Latar belakang : Kecacingan merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi di seluruh dunia, salah satunya adalah Indonesia. Penyakit ini ditularkan oleh telur cacing yang berada di dalam kotoran manusia yang dapat mencemari tanah. Untuk menentukan seseorang terinfeksi cacing atau tidak maka perlu dipastikan dengan melakukan pemeriksaan telur cacing pada feses di laboratorium. Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan adalah secara kualitatif dengan menggunakan metode sedimentasi. Tujuan penelitian : Diketahuinya distribusi statistik telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH) menggunakan metode sedimentasi NaCl 0,9% dan metode sedimentasi modifikasi berdasarkan jumlah dan spesies. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Hasil penelitian : Pada analisis data yang telah dilakukan didapatkan hasil pemeriksaan telur cacing berdasarkan jumlah yaitu pada metode sedimentasi NaCl 0,9% didapatkan 65 telur cacing. Sedangkan pada metode sedimentasi modifikasi didapatkan 61 telur cacing. Berdasarkan spesies didapatkan telur Ascaris lumbricoides, Trcuris trichiura,dan Hookworm pada metode sedimentasi NaCl 0,9%, sedangkan pada metode sedimentasi modifikasi didapatkan jenis telur Ascaris lumbricoides dan Trcuris trichiura. Berdasarkan metode, didapatkan hasil P value 0,798 (P > 0,05). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode sedimentasi NaCl 0,9% dan metode sedimentasi modifikasi dalam mendeteksi telur cacing STH berasarkan jumlah, spesies, dan metode.
Latar belakang : Kecacingan merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi di seluruh dunia, salah satunya adalah Indonesia. Penyakit ini ditularkan oleh telur cacing yang berada di dalam kotoran manusia yang dapat mencemari tanah. Untuk menentukan seseorang terinfeksi cacing atau tidak maka perlu dipastikan dengan melakukan pemeriksaan telur cacing pada feses di laboratorium. Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan adalah secara kualitatif dengan menggunakan metode sedimentasi. Tujuan penelitian : Diketahuinya distribusi statistik telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH) menggunakan metode sedimentasi NaCl 0,9% dan metode sedimentasi modifikasi berdasarkan jumlah dan spesies. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Hasil penelitian : Pada analisis data yang telah dilakukan didapatkan hasil pemeriksaan telur cacing berdasarkan jumlah yaitu pada metode sedimentasi NaCl 0,9% didapatkan 65 telur cacing. Sedangkan pada metode sedimentasi modifikasi didapatkan 61 telur cacing. Berdasarkan spesies didapatkan telur Ascaris lumbricoides, Trcuris trichiura,dan Hookworm pada metode sedimentasi NaCl 0,9%, sedangkan pada metode sedimentasi modifikasi didapatkan jenis telur Ascaris lumbricoides dan Trcuris trichiura. Berdasarkan metode, didapatkan hasil P value 0,798 (P > 0,05). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode sedimentasi NaCl 0,9% dan metode sedimentasi modifikasi dalam mendeteksi telur cacing STH berasarkan jumlah, spesies, dan metode.
Creator
M. Fachri Romadhan
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang
Contributor
Dr. Erwin Edyansyah, SKM , M. Sc
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI