Dublin Core
Title
EFEK EKSTRAK BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SEBAGAI ANTI HIPERGLIKEMIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus novergicus ) YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Description
Latar Belakang : Menurut Kato ekstrak biji melinjo mengandung 6 macam
senyawa stilbenoid yaitu trans-resveratrol (3,5,4‟-tryhydroxy-trans-stilbene) ,
gnetin C, gnetin L, gnemoside A, gnemoside C, dan gnemoside D yang mampu
menghambat enzim lipase dan alfa-amylase. Selain itu, studi klinis menunjukkan
bahwa stilbenoid bermanfaat pada penyakit diabetes dan kardiovaskular. Dalam
penelitian ira dan cikra tentang infusa biji melinjo pada dosis 25% dan 50%
mampu menurunkan kadar gula darah.
Metode : Penelitian eksperimental yang dilakukan di laboraturium menggunakan
hewan percobaan tikus putih jantan sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 6
kelompok yaitu kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif),
kelompok III (kontrol positif), kelompok IV (ekstrak dosis 77,9 mg/200 g BB)
kelompok V (ekstrak dosis 155,8 mg/200 g BB) dan kelompok VI (ekstrak dosis
233.7 mg/200 g BB )
Hasil : Dari hasil uji shapiro wilk pada semua kelompok menunjukkan bahwa
data berdistribusi normal, lalu di uji paired sample t-test yang menunjukkan
bahwa kenaikan kadar gula darah sebelum maupun sesudah induksi memberikan
perbedaan yang bermakna. Kemudian hasil uji one way anova pada dosis 155,8
mg/200 g BB) dan dosis 233.7 mg/200 g BB dengan kontrol negatif (aloksan)
menunjukkan perbedaan yang bermakna sedangkan perbandingan antara
kelompok ekstrak dosis (77,9 mg/200 g BB, 155,8 mg/200 g BB dan 233.7
mg/200 g BB) dengan kontrol positif (glibenklamid) hasilnya tidak ada perbedaan
yang bermakna.
Kesimpulan : Berdasarkan Hasil analisa statistik one way anova dosis ekstrak
155,8 mg/200 gr BB dan 233,7 mg/200 gr BB mampu menurunkan kadar gula
darah tikus putih jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi aloksan.
senyawa stilbenoid yaitu trans-resveratrol (3,5,4‟-tryhydroxy-trans-stilbene) ,
gnetin C, gnetin L, gnemoside A, gnemoside C, dan gnemoside D yang mampu
menghambat enzim lipase dan alfa-amylase. Selain itu, studi klinis menunjukkan
bahwa stilbenoid bermanfaat pada penyakit diabetes dan kardiovaskular. Dalam
penelitian ira dan cikra tentang infusa biji melinjo pada dosis 25% dan 50%
mampu menurunkan kadar gula darah.
Metode : Penelitian eksperimental yang dilakukan di laboraturium menggunakan
hewan percobaan tikus putih jantan sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 6
kelompok yaitu kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif),
kelompok III (kontrol positif), kelompok IV (ekstrak dosis 77,9 mg/200 g BB)
kelompok V (ekstrak dosis 155,8 mg/200 g BB) dan kelompok VI (ekstrak dosis
233.7 mg/200 g BB )
Hasil : Dari hasil uji shapiro wilk pada semua kelompok menunjukkan bahwa
data berdistribusi normal, lalu di uji paired sample t-test yang menunjukkan
bahwa kenaikan kadar gula darah sebelum maupun sesudah induksi memberikan
perbedaan yang bermakna. Kemudian hasil uji one way anova pada dosis 155,8
mg/200 g BB) dan dosis 233.7 mg/200 g BB dengan kontrol negatif (aloksan)
menunjukkan perbedaan yang bermakna sedangkan perbandingan antara
kelompok ekstrak dosis (77,9 mg/200 g BB, 155,8 mg/200 g BB dan 233.7
mg/200 g BB) dengan kontrol positif (glibenklamid) hasilnya tidak ada perbedaan
yang bermakna.
Kesimpulan : Berdasarkan Hasil analisa statistik one way anova dosis ekstrak
155,8 mg/200 gr BB dan 233,7 mg/200 gr BB mampu menurunkan kadar gula
darah tikus putih jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi aloksan.
Creator
PIPIT PARWATI
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2017
Contributor
Pembimbing Utama : Dr. Sonlimar Mangunsong Apt, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa