Dublin Core
Title
Perbaikan Parameter Klinik Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Melalui Peningkatan Pemahaman dan Kepatuhan Menjalani Terapi
Description
Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak di derita oleh orang berusia diatas 40 tahun. Dari berbagai sumber diketahui bahwa kasus ini masuk kategori tiga besar terbanyak peserta JKN. Peserta diberi obat DM baik oral maupun injeksi dan hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bahkan sampai seumur hidupnya. Kondisi dapat bertambah parah bila terjadi komplikasi. Sebenarnya penyandang DM dapat hidup dengan baik dan terhindar dari resiko komplikasi baik makrovaskuler dan mikrovaskuler kalau gula darah, tekanan darah dan kadar kolesterolnya terjaga dengan baik. Kondisi ini tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan obat, diperlukan pengaturan pola makan yang tepat dan aktifitas fisik atau olah raga yang cukup.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan perilaku penyandang DM sehingga mereka memiliki parameter klinik yang baik agar terhindar dari resiko komplikasi.
Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen, dilakukan terhadap penyandang DM yang ada di komunitas dengan rancangan pre- dan post-test. Responden dibagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol, masing-masing 15 orang responden penyandang DM Type 2 dengan riwayat DM lebih dari 1 tahun. Perlakuan yang diberikan berupa edukasi secara face to face dan pemberian buklet serta CD senam.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman dan perilaku penggunaan obat dan aktifitas fisik yang bermakna (p< 0.05) dengan uji Wilcoxon namun tidak pada pemahaman dan perilaku pengaturan pola makan (p> 0.05) pada kelompok perlakuan setelah diberi edukasi. Terjadi perbaikan seluruh parameter klinik yang bermakna (p<0.05) dengan uji dependent sample T-test namun tidak terjadi perbaikan pada kelompok kontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan perilaku penyandang DM sehingga mereka memiliki parameter klinik yang baik agar terhindar dari resiko komplikasi.
Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen, dilakukan terhadap penyandang DM yang ada di komunitas dengan rancangan pre- dan post-test. Responden dibagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol, masing-masing 15 orang responden penyandang DM Type 2 dengan riwayat DM lebih dari 1 tahun. Perlakuan yang diberikan berupa edukasi secara face to face dan pemberian buklet serta CD senam.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman dan perilaku penggunaan obat dan aktifitas fisik yang bermakna (p< 0.05) dengan uji Wilcoxon namun tidak pada pemahaman dan perilaku pengaturan pola makan (p> 0.05) pada kelompok perlakuan setelah diberi edukasi. Terjadi perbaikan seluruh parameter klinik yang bermakna (p<0.05) dengan uji dependent sample T-test namun tidak terjadi perbaikan pada kelompok kontrol.
Creator
Sarmalina Simamora, Tedi, Sonlimar
Publisher
Universitas Bengkulu
Date
26 November 2017
Format
PDF
Language
Bahasa Indonesia
Type
Prosiding