Dublin Core
Title
PERBEDAAN KADAR KREATININ
PADA SERUM, PLASMA EDTA, DAN PLASMA HEPARIN MENGGUNAKAN METODE JAFFE COMPENSATED
PADA SERUM, PLASMA EDTA, DAN PLASMA HEPARIN MENGGUNAKAN METODE JAFFE COMPENSATED
Subject
Kreatinin, Serum, Plasma EDTA, Plasma Heparin
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai adanya gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan kreatinin bisa menggunakan spesimen serum dan plasma. Serum mempunyai susunan yang sama seperti plasma, kecuali fibrinogen dan faktor pembekuan II, V, VIII, XIII yang sudah tidak ada dan plasma adalah komponen darah dalam tabung yang berisi antikoagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Tujuan Penelitian: Untuk menganalisis perbedaan hasil pemeriksaan kadar kreatinin menggunakan sampel serum, plasma EDTA, dan plasma heparin dengan metode Jaffe Compensated. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Sampel penelitian ini sebanyak 35 sampel, teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan Anova. Hasil Penelitian: Rata-rata kadar kreatinin pada serum adalah 0,5417 mg/dL, rata-rata kadar kreatinin pada EDTA adalah 0,5611 mg/dL dan rata-rata kadar kreatinin pada heparin adalah 0,5723 mg/dL. Dari hasil uji statistik Anova didapatkan hasil p > α (0.05) yaitu p value = 0,700178, yang berarti tidak ada perbedaan antara kadar kreatinin pada serum, plasma EDTA, dan Plasma Heparin menggunakan metode Jaffe Compensated. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar kreatinin pada serum, plasma EDTA, dan plasma heparin menggunakan metode Jaffe Compensated. Saran: Pada kondisi Cito bisa menggunakan plasma EDTA atau pada kondisi normal bisa menggunakan serum untuk pemeriksaan kadar kreatinin.
Latar Belakang: Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai adanya gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan kreatinin bisa menggunakan spesimen serum dan plasma. Serum mempunyai susunan yang sama seperti plasma, kecuali fibrinogen dan faktor pembekuan II, V, VIII, XIII yang sudah tidak ada dan plasma adalah komponen darah dalam tabung yang berisi antikoagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Tujuan Penelitian: Untuk menganalisis perbedaan hasil pemeriksaan kadar kreatinin menggunakan sampel serum, plasma EDTA, dan plasma heparin dengan metode Jaffe Compensated. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Sampel penelitian ini sebanyak 35 sampel, teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan Anova. Hasil Penelitian: Rata-rata kadar kreatinin pada serum adalah 0,5417 mg/dL, rata-rata kadar kreatinin pada EDTA adalah 0,5611 mg/dL dan rata-rata kadar kreatinin pada heparin adalah 0,5723 mg/dL. Dari hasil uji statistik Anova didapatkan hasil p > α (0.05) yaitu p value = 0,700178, yang berarti tidak ada perbedaan antara kadar kreatinin pada serum, plasma EDTA, dan Plasma Heparin menggunakan metode Jaffe Compensated. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar kreatinin pada serum, plasma EDTA, dan plasma heparin menggunakan metode Jaffe Compensated. Saran: Pada kondisi Cito bisa menggunakan plasma EDTA atau pada kondisi normal bisa menggunakan serum untuk pemeriksaan kadar kreatinin.
Creator
MAYANG CLARA THERESYA
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang
Contributor
NURHAYATI, S.Pd.,SKM.,M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI