PENERAPAN LATIHAN ROM PADA KLIEN GOUT ARTRITIS DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMA TANJUNG AGUNG

PENERAPAN LATIHAN ROM PADA KLIEN GOUT ARTRITIS DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMA TANJUNG AGUNG

Gout Artritis, Latihan ROM, kekuatan otot

Latar belakang Asam Urat merupakan produk akhir dari katabolisme atau pemecahan purin di dalam tubuh. Pada kondisi tertentu, ginjal tidak dapat mengeluarkan zat asam urat secara seimbang sehingga menyebabkan penumpukan, kondisi penumpukan atau kelebihan inilah yang disebut dengan Gout Artritis (Ersi, 2013). Penelitian dari (Jaliana. 2018) Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosa nakes di Indonesia 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 24,7 %
Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode. Metode pendekatan studi kasus pada 2 responden.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan masih banyak Klien Gout Artritis yang mempunyai masalah dengan gangguan peningkatan kekuatan otot. Untuk itu perlu dilakukan upaya latihan ROM mengenai Gout Artritis kepada masyarakat melalui penyuluhan oleh tenaga kesehatan guna meningkatkan pengetahuan klien tentang Gout Artritis. Latihan ROM merupakan Segenap gerakan yang dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan.
Kesimpulan: Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya penerapan latihan ROM pada klien Gout Artritis agar dapat meningkatkan kekuatan otot dan pergerakan sendi

Intan Lestari

Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Baturaja

2019

PDF

Indonesia

KTI Mahasiswa