PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA PENDERITA SKIZOFRENIA SEBELUM DAN SETELAH MENERIMA TERAPI OBAT ANTIPSIKOTIK (Studi Literatur)

Dublin Core

Title

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA PENDERITA SKIZOFRENIA SEBELUM DAN SETELAH MENERIMA TERAPI OBAT ANTIPSIKOTIK (Studi Literatur)

Subject

: skizofrenia, kadar glukosa, sindrom metabolik, antipsikotik atipikal

Description


Latar Belakang:Skizofrenia merupakan salah satu kelainan psikiatri yang berat. Penderita skizofrenia biasanya mendapatkan terapi dengan menggunakan obat antipsikotik. Penggunaan antipsikotik dapat menyebabkan terjadinyasindrommetabolik. Sindrom metabolik merupakan sekumpulan kondisi mencakuppeningkatan tekanan darah, kolestrerol darahdanresistensi insulin. Resistensi insulin dapat menimbulkan resiko peningkatan kadar glukosa hinggaterjadinya diabetes mellitus padapasien. Tujuan Penelitian:Untuk mengetahui adanya perbedaan kadar glukosa darah pasien skizofrenia sebelum dan setelah mengkonsumsi obat antipsikotik.Metode Penelitian:Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian naratif studi literatur yang menggambarkan kadar glukosa pasien skizofrenia yang menerima terapi obat antipsikotik.Hasil: Hasil penelitian oleh I Putu Arya Giri, dkk (2019) menunjukan GDPT sebesar 60,4%. Penelitian Shiv Gautam, dkk (2011), menunjukkan hasil 11,66% dari pasien mengembangkan sindrom metabolik setelah pengobatan antipsikotik. Penelitian Chih-Chiang Chiu, dkk (2010), menunjukan hasil kadar glukosa puasa tinggi (15,2%).Penelitian Davy Vancampfort, dkk (2013), menunjukkan pasien multi-episode dengan skizofrenia mengalami peningkatan risiko diabetes (P<0,05).PenelitianCeritdkk (2010) prevalensiterjadinyasindrommetabolikpadapasiendengankonsumsiantipsikotikatipikalsebesar 48,1%. Kesimpulan: Kadar glukosa darah pasien skizofrenia yang menerima terapi obat antipsikotik mengalami peningkatan.

Creator

Dita Kusumaningsih

Publisher

Poltekkes Kemenkes Palembang

Contributor

Asrori.S.Pd.MM

Format

PDF

Language

Indonesia

Type

KTI

Document Viewer