Dublin Core
Title
GAMBARAN JUMLAH ERITROSIT DAN LEUKOSIT PADA PENDUDUK
YANG TERPAPAR GAS AMONIA (NH3) TAHUN 2011-2019
(STUDI LITERATUR)
YANG TERPAPAR GAS AMONIA (NH3) TAHUN 2011-2019
(STUDI LITERATUR)
Subject
Eritrosit, leukosit, gas ammonia
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Terpajan gas ammonia pada tingkatan tertentu dapat menyebabkangangguan pada fungsi paru-paru dan sensitivitas indera penciuman.Paparan gas ammonia berlebih dapat mempengaruhi keadaan hematologis seseorang,peningkatan kadar amonia di udara dapat meningkatkan jumlah eritrosit. Saat kadar amoniak di dalam darah tinggi, maka kadar hemoglobin akan turun dan amoniak berikatan dengan oksigen di dalam hemoglobin, sehingga tubuh akan meningkatkan produksi eritrosit. Untuk memperkecil penurunan sintesis hemoglobin,sumsumtulang belakang meningkatkan produksi sel darah merah.Hal ini juga mempengaruhi sistem imun dalam tubuh yang berkaitan dengan jumlah leukosit.Paparan gas ammonia berlebih yang masuk kedalam tubuh melalui inhalasi dapat meningkatkan jumlah leukosit karena adanya reaksi fisiologis untuk melindungi tubuh dari infeksi.Tujuan Penelitian: Mengetahui jumlah eritrosit dan leukosit penduduk yang terpapar gas ammonia (NH3) Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan dengan mengkaji 9 artikel tahun 2011-2019 yang bersumber dari Google Scholar dan NCBIHasil:Sebagian besar penduduk yang terpapar gas amonia (NH3)memiliki jumlah eritrosit dan jumlah leukosit yang normal.Hal ini dapat terjadi dikarenakankadaramonia udara di sekitar kawasan tersebut masih di ambang batas normal.Selain itu dapat pula dipengaruhi oleh beberapa faktor sepertiaktivitas fisik dan status gizi.Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa jumlah eritrosit dan jumlah leukosit relatif normal pada penduduk yang terpapar gas amonia.Disarankan kepada pendudukyang memiliki risiko terpapar gas amonia agar menjalani protokol kesehatan dan melakukan pemeriksaan jumlah eritrosit dan leukosit secara berkala untuk mengetahui status kesehatannya.
Latar Belakang: Terpajan gas ammonia pada tingkatan tertentu dapat menyebabkangangguan pada fungsi paru-paru dan sensitivitas indera penciuman.Paparan gas ammonia berlebih dapat mempengaruhi keadaan hematologis seseorang,peningkatan kadar amonia di udara dapat meningkatkan jumlah eritrosit. Saat kadar amoniak di dalam darah tinggi, maka kadar hemoglobin akan turun dan amoniak berikatan dengan oksigen di dalam hemoglobin, sehingga tubuh akan meningkatkan produksi eritrosit. Untuk memperkecil penurunan sintesis hemoglobin,sumsumtulang belakang meningkatkan produksi sel darah merah.Hal ini juga mempengaruhi sistem imun dalam tubuh yang berkaitan dengan jumlah leukosit.Paparan gas ammonia berlebih yang masuk kedalam tubuh melalui inhalasi dapat meningkatkan jumlah leukosit karena adanya reaksi fisiologis untuk melindungi tubuh dari infeksi.Tujuan Penelitian: Mengetahui jumlah eritrosit dan leukosit penduduk yang terpapar gas ammonia (NH3) Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan dengan mengkaji 9 artikel tahun 2011-2019 yang bersumber dari Google Scholar dan NCBIHasil:Sebagian besar penduduk yang terpapar gas amonia (NH3)memiliki jumlah eritrosit dan jumlah leukosit yang normal.Hal ini dapat terjadi dikarenakankadaramonia udara di sekitar kawasan tersebut masih di ambang batas normal.Selain itu dapat pula dipengaruhi oleh beberapa faktor sepertiaktivitas fisik dan status gizi.Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa jumlah eritrosit dan jumlah leukosit relatif normal pada penduduk yang terpapar gas amonia.Disarankan kepada pendudukyang memiliki risiko terpapar gas amonia agar menjalani protokol kesehatan dan melakukan pemeriksaan jumlah eritrosit dan leukosit secara berkala untuk mengetahui status kesehatannya.
Creator
Bella Ananda Putri
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang
Contributor
Karneli.AMAK.S.Pd.M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI