AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN INFUSA DAUN
SUKUN (Artocarpus altilis) DAN DAUN TAPAK LIMAN
(Elephantopus scaber) DENGAN METODE DPPH
SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Dublin Core

Title

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN INFUSA DAUN
SUKUN (Artocarpus altilis) DAN DAUN TAPAK LIMAN
(Elephantopus scaber) DENGAN METODE DPPH
SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Description

ABSTRAK

Latar Belakang : Radikal bebas merupakan pemicu sebagian besar penyakit.
Senyawa ini sangat reaktif menyerang molekul disekitarnya. Untuk mengatasinya
tubuh memerlukan antioksidan sebagai senyawa yang dapat melindungi sel dari
bahaya radikal bebas. Antioksidan alami berasal dari tanaman yang memiliki
senyawa fenolik berupa flavonoid. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk
menguji aktivitas antioksidan pada daun sukun dan daun tapak liman dalam bentuk
ekstrak dan infusa dari kedua daun.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik.
Sampel diambil dari halaman rumah Bapak “X” yang berada di Inderalaya dan
dibeli online di daerah Surakarta. Sampel terlebih dahulu dibersihkan. Sampel
dibagi menjadi dua jenis. Pertama dilakukan ekstraksi menggunakan metode
maserasi dengan etanol untuk daun sukun dan metanol untuk daun tapak liman.
Kedua, sampel diinfusa dengan pelarut aquadest kemudian disaring dan diambil
filtratnya. Kemudian, dibuat larutan uji DPPH untuk mengukur kurva puncak.
Lalu, dibuat larutan vitamin C sebagai Kontrol positif. Selanjutnya dibuat sampel
dengan berbagai konsentrasi untuk mengukur persen peredaman. Setelah itu,
dihitung IC
50
untuk menyatakan besar aktivitas antioksidan yang dihasilkan.
Hasil : Rendemen yang diperoleh untuk daun sukun yaitu 4,068% dan daun
tapak liman 15,73%. Hasil penelitian menunjukan nilai IC
50
ekstrak dan infusa
daun sukun yaitu 1,89 dan 3,22. Sedangkan nilai IC
50
dari ekstrak dan infusa daun
tapak liman masing-masing adalah 2,36 dan 5,63.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukan bahwa daun sukun dan daun tapak liman
dalam bentuk ektrak memiliki aktivitas antioksidan lebih besar daripada
infusanya. Hal ini karena ekstrak daun memiliki nilai IC
50
paling kecil
dibandingkan dengan infusa kedua daun.

Creator

HESTY PUTRI INTAN PRATIWI

Publisher

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI

Date

2018

Contributor

Pembimbing Utama: Drs. Kusumo Haryadi, Apt, M.S

Format

pdf

Language

Bahasa Indonesia

Type

KTI Mahasiswa

Document Viewer