HUBUNGAN KEBIASAAN BURUK BERNAPAS MELALUI MULUT DENGAN KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH

HUBUNGAN KEBIASAAN BURUK BERNAPAS MELALUI MULUT DENGAN KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH

Bernapas dari mulut, dampak bernapas dari mulut, hubungan kebiasaan, karies

Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan yang berkesinambungan karena memiliki dampak yang sangat luas, sehingga perlu penanganan khusus sebelum terlambat perawatan gigi sejak dini untuk mendukung kesehatan gigi salah satunya dengan perawatan sata masa anak-anak. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang dibiarkan menempel di gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran pada gigi. Gigi jadi keropos dan akhirnya berlubang atau patah. Anak-anak yang giginya mengalami karies gigi akan kehilangan daya kunyah, sehingga pencernaanya terganggu. Diketahuinya hubungan kebiasaan buruk bernapas dari mulut dengan karies pada anak pra sekolah melalui hasil-hasil penelitian. Desain penelitian menggunakan Studi Literatur, dengan menganalisis dan menyimpulkan berdasarkan dari peneliti yang sudah ada. Dari hasil yang dihimpun peneliti data yang diperoleh bernapas dari mulut dengan karies pada anak pra sekolah. Dari hasil penelitian tersebut dengan jumlah sample 1813 anak, 29,4% anak yang memiliki kebiasaan buruk bernapas dari mulut. Penyebab bernapas dari mulut banyak faktor antara lain penyebab terjadinya pernafasan mulut yang disebabkan oleh keadaan dari gigi dan mulut, meliputi : pencabutan gigi sulung yang terlalu cepat, kehilangan gigi permanen, adanya gangguan oklusal, seperti kontak prematur antara gigi atas dan bawah, adanya mahkota atau tumpatan yang tinggi.Kebiasaan buruk bernapas melalui
mulut memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya maloklusi yang dapat menyebabkan karies.

Megawati

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

TAHUN 2020

drg. Nur Adiba Hanum, M. Kes

PDF

INDONESIA

KTI MAHASISWA