Dublin Core
Title
ALASAN IBU TIDAK MEMBERIKAN VAKSIN PENTAVALEN
(DPT-HB-Hib) YANG PERTAMA PADA BAYI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TEGAL BINANGUN
(DPT-HB-Hib) YANG PERTAMA PADA BAYI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TEGAL BINANGUN
Description
Latar Belakang : Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan. Masih banyak ibu yang tidak memberikan vaksin
pentavalen (DPT-HB-Hib). Hal ini mungkin terjadi dikarenakan berbagai alasan.
Metode : Penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan pendekatan deskriptif.
Populasi pada penelitian ini ibu yang tidak mengikutsertakan bayinya dalam
pemberian vaksin pentavalen yang pertama di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Binangun sebanyak 70 orang. Sampel diambil sesuai dengan kriteria inklusi.
Hasil : Alasan Ibu tidak memberikan Vaksin Pentavalen yang pertama pada bayi
yaitu karena adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sebanyak 42 orang
(60%), bayi sehat tanpa di imunisasi sebanyak 18 orang (25,7%), bayi sering sakit
saat jadwal imunisasi sebanyak 7 orang (10%), dan alasan sibuk sebanyak 3 orang
(4,3%). Karakteristik ibu yang tidak memberikan vaksin pentavalen berdasarkan
umur dengan persentase tertinggi 64,3% pada kelompok umur 31- 40 tahun,
berdasarkan pendidikan terakhir dengan persentase tertinggi 61,4% pada tingkat
pendidikan SMP, berdasarkan pekerjaan dengan persentase tertinggi 91,4% pada
Ibu Rumah Tangga, berdasarkan jumlah anak dengan persentase tertinggi 41,4%
pada kategori jumlah anak 3.
Kesimpulan : Alasan terbanyak ibu tidak melakukan vaksin pentavalen yaitu
karena adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Karakteristik ibu yang
tidak melakukan vaksin pentavalen terbanyak yaitu dengan pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga, pendidikan terakhir SMP, jumlah anak 3 serta, kelompok umur 31-
40 tahun.
Kata Kunci : Vaksin Pentavalen, Alasan ibu tidak memberikan vaksin
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan. Masih banyak ibu yang tidak memberikan vaksin
pentavalen (DPT-HB-Hib). Hal ini mungkin terjadi dikarenakan berbagai alasan.
Metode : Penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan pendekatan deskriptif.
Populasi pada penelitian ini ibu yang tidak mengikutsertakan bayinya dalam
pemberian vaksin pentavalen yang pertama di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Binangun sebanyak 70 orang. Sampel diambil sesuai dengan kriteria inklusi.
Hasil : Alasan Ibu tidak memberikan Vaksin Pentavalen yang pertama pada bayi
yaitu karena adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sebanyak 42 orang
(60%), bayi sehat tanpa di imunisasi sebanyak 18 orang (25,7%), bayi sering sakit
saat jadwal imunisasi sebanyak 7 orang (10%), dan alasan sibuk sebanyak 3 orang
(4,3%). Karakteristik ibu yang tidak memberikan vaksin pentavalen berdasarkan
umur dengan persentase tertinggi 64,3% pada kelompok umur 31- 40 tahun,
berdasarkan pendidikan terakhir dengan persentase tertinggi 61,4% pada tingkat
pendidikan SMP, berdasarkan pekerjaan dengan persentase tertinggi 91,4% pada
Ibu Rumah Tangga, berdasarkan jumlah anak dengan persentase tertinggi 41,4%
pada kategori jumlah anak 3.
Kesimpulan : Alasan terbanyak ibu tidak melakukan vaksin pentavalen yaitu
karena adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Karakteristik ibu yang
tidak melakukan vaksin pentavalen terbanyak yaitu dengan pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga, pendidikan terakhir SMP, jumlah anak 3 serta, kelompok umur 31-
40 tahun.
Kata Kunci : Vaksin Pentavalen, Alasan ibu tidak memberikan vaksin
Creator
FEBY ANGGITA
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Tedi, S.Pd, S.KM, M.M
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa