Dublin Core
Title
PERBANDINGAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus L.) BERDASARKAN LAMA MASERASI
Description
Latar Belakang : Keji beling (Strobilanthes crispus L.) merupakan tumbuhan perdu
atau tumbuhan pagar yang biasa ditanam oleh masyarakat dan digunakan untuk
pengobatan penyakit batu ginjal karena kaya akan mineral yang dapat meluruhkan
batu ginjal. Selain kandungan mineral, flavonoid pada daun keji beling juga ikut
berperan, semakin besar kandungan flavonoid pada keji beling maka semakin besar
pula kemampuannya dalam melarutkan kalsium batu ginjal. Selain itu, flavonoid
juga berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan. Karena besarnya potensi
flavonoid dalam pengobatan, peneliti melakukan penelitian mengenai perbandingan
kadar flavonoid pada daun keji beling berdasarkan lama maserasi untuk mengetahui
lama maserasi mana yang menghasilkan kadar flavonoid total paling tinggi.
Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu dengan membandingkan kadar
flavonoid total ekstrak daun keji beling (Strobilanthes crispus L.) berdasarkan lama
maserasi menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar flavonoid total ekstrak daun keji
beling dengan lama maserasi 2 hari sebesar 0,2688 mg/g, lama maserasi 6 hari
sebesar 0,2892 mg/g dan lama maserasi 10 hari sebesar 0,3092 mg/g. Lama maserasi
yang menghasilkan kadar flavonoid total paling tinggi adalah maserasi selama 10
hari.
Kesimpulan : Perbedaan lama maserasi menghasilkan kadar flavonoid total yang
berbeda pula. Dimana semakin lama maserasi yang dilakukan maka kadar flavonoid
yang didapat akan semakin tinggi.
Kata Kunci : Ekstrak Daun Keji Beling, Flavonoid, Maserasi, Strobilanthes crispus
atau tumbuhan pagar yang biasa ditanam oleh masyarakat dan digunakan untuk
pengobatan penyakit batu ginjal karena kaya akan mineral yang dapat meluruhkan
batu ginjal. Selain kandungan mineral, flavonoid pada daun keji beling juga ikut
berperan, semakin besar kandungan flavonoid pada keji beling maka semakin besar
pula kemampuannya dalam melarutkan kalsium batu ginjal. Selain itu, flavonoid
juga berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan. Karena besarnya potensi
flavonoid dalam pengobatan, peneliti melakukan penelitian mengenai perbandingan
kadar flavonoid pada daun keji beling berdasarkan lama maserasi untuk mengetahui
lama maserasi mana yang menghasilkan kadar flavonoid total paling tinggi.
Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu dengan membandingkan kadar
flavonoid total ekstrak daun keji beling (Strobilanthes crispus L.) berdasarkan lama
maserasi menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar flavonoid total ekstrak daun keji
beling dengan lama maserasi 2 hari sebesar 0,2688 mg/g, lama maserasi 6 hari
sebesar 0,2892 mg/g dan lama maserasi 10 hari sebesar 0,3092 mg/g. Lama maserasi
yang menghasilkan kadar flavonoid total paling tinggi adalah maserasi selama 10
hari.
Kesimpulan : Perbedaan lama maserasi menghasilkan kadar flavonoid total yang
berbeda pula. Dimana semakin lama maserasi yang dilakukan maka kadar flavonoid
yang didapat akan semakin tinggi.
Kata Kunci : Ekstrak Daun Keji Beling, Flavonoid, Maserasi, Strobilanthes crispus
Creator
PUSPITA RIZKI NANDA
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Mindawarnis, S.Si, Apt., M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa