Dublin Core
Title
EFEK SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR GLUKOSA PADA BUAH PIR(Pyrus bretschneideri Rehd.) DENGAN METODE NELSON-SOMOGYI
Description
Latar Belakang : Glukosa sangat penting karena sel tubuh kita menggunakannya
langsung untuk menghasilkan energi . Glukosa juga digunakan sebagai bahan
tambahan pada sediaan farmasetik.. Salah satu buah yang mengandung kadar
glukosa adalah buah pir. Buah pir juga memiliki kadar indeks glikemik yang
rendah yang Artinya, buah ini baik untuk mereka yang memiliki penyakit diabetes
dan hipoglikemia . Setelah panen proses hidup buah masih terus berlanjut yang
salah satunya ialah terjadinya proses respirasi yang menyebabkan pembusukan. Gula akan bertambah terus sampai batas tertentu. Hal ini disebabkan oleh
degradasi karbohidrat (polisakarida/pati) menjadi gula-gula sederhana (glukosa, fruktosa, galaktosa). Tetapi respirasi ini bisa dihambat dengan penyimpanan suhu
rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efek suhu dan lama
penyimpanan pada kadar glukosa buah pir. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental karena adanya
perlakuan terhadap buah Pir oleh suhu dan lama penyimpanan terhadap kadar
glukosa
Hasil : hasil penelitian suhu dingin terjadi perbedaan yang signifikan antara hari
ke 0 - hari kelima. Sedangkan pada hari ke 0 – hari pertama dan hari ke 0 – hari
ketiga tidak ada perbedaan yang signifikan dan suhu ruang ada perbedaan yang
signifikan antara kadar glukosa hari ke 0 mulai hari pertama, hari ketiga, hari
kelima dan hari ketujuh. Maka dapat dikatakan bahwa untuk penderita diabetes
disarankan mengonsumsi buah pir yang disimpan tidak lebih dari 3 hari pada suhu
dingin. Sedangkan penderita penyakit hipoglikemia dianjurkan mengonsumsi
buah pir yang disimpan pada suhu ruang. Kesimpulan : Suhu dan Lama penyimpanan berpengaruh terhadap peningkatan
kadar glukosa pada buah pir
langsung untuk menghasilkan energi . Glukosa juga digunakan sebagai bahan
tambahan pada sediaan farmasetik.. Salah satu buah yang mengandung kadar
glukosa adalah buah pir. Buah pir juga memiliki kadar indeks glikemik yang
rendah yang Artinya, buah ini baik untuk mereka yang memiliki penyakit diabetes
dan hipoglikemia . Setelah panen proses hidup buah masih terus berlanjut yang
salah satunya ialah terjadinya proses respirasi yang menyebabkan pembusukan. Gula akan bertambah terus sampai batas tertentu. Hal ini disebabkan oleh
degradasi karbohidrat (polisakarida/pati) menjadi gula-gula sederhana (glukosa, fruktosa, galaktosa). Tetapi respirasi ini bisa dihambat dengan penyimpanan suhu
rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efek suhu dan lama
penyimpanan pada kadar glukosa buah pir. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental karena adanya
perlakuan terhadap buah Pir oleh suhu dan lama penyimpanan terhadap kadar
glukosa
Hasil : hasil penelitian suhu dingin terjadi perbedaan yang signifikan antara hari
ke 0 - hari kelima. Sedangkan pada hari ke 0 – hari pertama dan hari ke 0 – hari
ketiga tidak ada perbedaan yang signifikan dan suhu ruang ada perbedaan yang
signifikan antara kadar glukosa hari ke 0 mulai hari pertama, hari ketiga, hari
kelima dan hari ketujuh. Maka dapat dikatakan bahwa untuk penderita diabetes
disarankan mengonsumsi buah pir yang disimpan tidak lebih dari 3 hari pada suhu
dingin. Sedangkan penderita penyakit hipoglikemia dianjurkan mengonsumsi
buah pir yang disimpan pada suhu ruang. Kesimpulan : Suhu dan Lama penyimpanan berpengaruh terhadap peningkatan
kadar glukosa pada buah pir
Creator
PUTRI ANANDA
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : M. Taswin, S.Si.,Apt.,MM, M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa