Dublin Core
Title
EFEK ANTIDIARE DAUN KOMFREY(Shymphytum officinale L.)TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN(Rattus norvegicus) DENGAN METODE TRANSIT INTESTINAL
Description
Latar Belakang : Diare adalah suatu gejala klinik gangguan pada saluran pencernaan dimana konsistensi tinja berbentuk cairan atau setengah cairan dan frekuensi terjadinya defekasi lebih sering dari keadaan normal sekitar empat sampai lima kali sehari, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari normal yaitu 200g/hari.Masyarakat Indonesia banyak menggunakan pengobatan secara tradisional, salah satu tanaman yang digunakan adalah Daun komfrey (Shymphytum officinale L.).
Metode :Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan hewan percobaan tikus putih jantan sebanyak 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I (normal), kelompok II (negatif), kelompok III (dosis I 42 mg/200gBB), kelompok IV (dosis II 84 mg/200gBB), kelompok V (dosis III 168 mg/200gBB), kelompok VI (Loperamid). Efek antidiare ditentukan dengan mengukur rasio panjang marker norit terhadap panjang usus keseluruhan pada tikus dalam waktu 20 menit.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan perbedaan bermakna antara kontrol positifdengan kontrol normal, kontrol negatif, dosis I, dan dosis II (p<0,05) namun perbandingan antara dosis III dengan kontrol positif menunjukkan hasil tidak bermakna (p>0,05), yang berarti dosis III yang diberikan mampu memberikan efek antidiare pada tikus.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisa statistic One Way Anova ekstrak daun komfrey (Shymphytum officinale L.) dosis III (168 mg/200 gr BB) adalah dosis yang mampu memberikan efek antidiare.
Kata Kunci : Antidiare, Transit Intestinal
Metode :Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan hewan percobaan tikus putih jantan sebanyak 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I (normal), kelompok II (negatif), kelompok III (dosis I 42 mg/200gBB), kelompok IV (dosis II 84 mg/200gBB), kelompok V (dosis III 168 mg/200gBB), kelompok VI (Loperamid). Efek antidiare ditentukan dengan mengukur rasio panjang marker norit terhadap panjang usus keseluruhan pada tikus dalam waktu 20 menit.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan perbedaan bermakna antara kontrol positifdengan kontrol normal, kontrol negatif, dosis I, dan dosis II (p<0,05) namun perbandingan antara dosis III dengan kontrol positif menunjukkan hasil tidak bermakna (p>0,05), yang berarti dosis III yang diberikan mampu memberikan efek antidiare pada tikus.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisa statistic One Way Anova ekstrak daun komfrey (Shymphytum officinale L.) dosis III (168 mg/200 gr BB) adalah dosis yang mampu memberikan efek antidiare.
Kata Kunci : Antidiare, Transit Intestinal
Creator
CICA MELIZA
Publisher
POLTEKKES KEMNEKES PALEMBANG JURUSAN FARMASI
Date
2019
Contributor
Pembimbing : Dr. Sonlimar Mangunsong, Apt.M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa