Dublin Core
Title
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INFEKSI
CACING TAMBANG PADA ANAK DI SD NEGERI 1 NUSA BALI
KECAMATAN BELITANG III KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2011
CACING TAMBANG PADA ANAK DI SD NEGERI 1 NUSA BALI
KECAMATAN BELITANG III KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2011
Subject
Infeksi Kecacingan, Anak Sekolah Dasar
Description
ABSTRAK
Penyakit kecacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia, terutama didaerah pedesaan. Anak usia sekolah dasar merupakan golongan yang sering terkena infeksi kecacingan, karena sering berhubungan dengan tanah. Ini juga dipengaruhi oleh perilaku dan lingkungan tempat tinggal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan Cross Sectional Yaitu Mempelajari tentang frekuensi cacing Ancylostoma duodenale dan Necator Americanus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi frekuensi berdasarkan beberapa faktor : infeksi cacingan, umur, jenis kelamin, lingkungan dan kadar Hb. Jumlah sampel adalah 67 orang dari 210 total siswa diambil secara simple random sampling. Data diperoleh dengan cara wawancara menggunakan data ceklist dan dianalisis menggunakan chisquere. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan distribusi frekuensi infeksi cacing tambang 5 orang (7,5%) positif, dan 62 orang (92,5%) negative. Berdasarkan umur 6-9 tahun berjumlah 33 orang (49,3%) dan umur > 10 tahun berjumlah 34 orang (50,7%) berdasarkan jenis kelamin laki-laki berjumlah 29 orang (43,3%) dan perempuan berjumlah 38 orang (56,7%). Berdasarkan perilaku ada 50 orang (74,6%) berperilaku baik, dan 17 orang (25,4%) berperilaku kurang baik, berdasarkan lingkungan ada 53 orang (79,1%) berlingkungan baik, dan 14 orang (20,9%) yang berlingkungan kurang baik. Berdasarkan kadar Hb ada 16 orang (23,9%) anemia dan ada 51 orang (76,1%) yang tidak anemia. Disarankan untuk anak-anak di SD Negeri 1 Nusa Bali Kecamatan Belitang III Kabupaten OKU Timur untuk menjaga sanitasi lingkungan dan kebersihan diri supaya terhindar dari infeksi kecacingan.
Penyakit kecacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia, terutama didaerah pedesaan. Anak usia sekolah dasar merupakan golongan yang sering terkena infeksi kecacingan, karena sering berhubungan dengan tanah. Ini juga dipengaruhi oleh perilaku dan lingkungan tempat tinggal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan Cross Sectional Yaitu Mempelajari tentang frekuensi cacing Ancylostoma duodenale dan Necator Americanus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi frekuensi berdasarkan beberapa faktor : infeksi cacingan, umur, jenis kelamin, lingkungan dan kadar Hb. Jumlah sampel adalah 67 orang dari 210 total siswa diambil secara simple random sampling. Data diperoleh dengan cara wawancara menggunakan data ceklist dan dianalisis menggunakan chisquere. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan distribusi frekuensi infeksi cacing tambang 5 orang (7,5%) positif, dan 62 orang (92,5%) negative. Berdasarkan umur 6-9 tahun berjumlah 33 orang (49,3%) dan umur > 10 tahun berjumlah 34 orang (50,7%) berdasarkan jenis kelamin laki-laki berjumlah 29 orang (43,3%) dan perempuan berjumlah 38 orang (56,7%). Berdasarkan perilaku ada 50 orang (74,6%) berperilaku baik, dan 17 orang (25,4%) berperilaku kurang baik, berdasarkan lingkungan ada 53 orang (79,1%) berlingkungan baik, dan 14 orang (20,9%) yang berlingkungan kurang baik. Berdasarkan kadar Hb ada 16 orang (23,9%) anemia dan ada 51 orang (76,1%) yang tidak anemia. Disarankan untuk anak-anak di SD Negeri 1 Nusa Bali Kecamatan Belitang III Kabupaten OKU Timur untuk menjaga sanitasi lingkungan dan kebersihan diri supaya terhindar dari infeksi kecacingan.
Creator
ROLINA AGUSTINI /
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang
Contributor
Herry Hermansyah, AMAK., SKM., M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI RPL