GAMBARAN Candida albicans PADA URIN MAHASISWI DI PERGURUAN TINGGI KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2019

GAMBARAN Candida albicans PADA URIN MAHASISWI DI PERGURUAN TINGGI KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2019

keputihan, Candida albicans

Keputihan atau leukorea merupakan sekresi vaginal pada wanita. Salah satu jamur penyebab keputihan adalah jamur Candida albicans. Infeksi ini biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan Jamur Candida albicans pada Urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Candida albicans pada urin mahasiswi di Perguruan Tinggi Kesehatan Kota Palembang tahun 2019 berdasarkan personal hygiene, penggunaan pantyliner,penggunaan antiseptik dan air. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Besar sampel adalah 35 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Sampel urin diinokulasikan ke dalam media Sabaroud Dextrose Agar (SDA+) dan diinkubasi pada suhu kamar selama 5-7 hari. Setelah itu dilakukan pemeriksaan secara makroskopis dan mikroskopis terhadap koloni jamur yang tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh responden 60% positif dan 40% negatif Candida albicans. Berdasarkan personal hygiene baik didapatkan hasil 60% positif dan 40% negatif, responden yang menggunakan pantyliner didapatkan hasil 62,5% positif dpan 37,5% negatif, sedangkan responden yang tidak menggunakan pantyliner, sebanyak 57,9% positif dan 42,1% negatif; responden yang menggunakan pembersih vagina 3 responden yang semuanya (100%) positif, sedangkan responden yang tidak menggunakan pembersih vagina, sebanyak 56,3% positif dan 43,8% negatif; responden yang menggunakan air tidak mengalir, 61,9% positif dan 38,1% negatif, sedangkan responden yang menggunakan air mengalir, sebanyak 57,1% positif dan 42,9% negatif Candida albicans. Dengan demikian, untuk responden dianjurkan untuk melakukan pencegahan terhadap masalah keputihan mengingat akan bahaya yang ditimbulkan dari keputihan dengan lebih memperhatikan kebersihan diri, mengurangi pemakaian pembalut pantyliner dan mengurangi pemakaian pembersih vagina yang dapat meningkatkan kelembaban di daerah kewanitaan.

ANISYA SRI WAHYUNI

Poltekkes Kemenkes Palembang

Asroro,Spd.M.Kes

PDF

Indonesia

KTI Mahasiswa