Dublin Core
Title
KONDISI FISIK RUMAH DAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 4 ULU KOTA PALEMBANG TAHUN 2022
Subject
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Salah satu penyakit yang menyebabkan kematian pada anak di
bawah 5 tahun disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut, ada 15.000 anak
di bawah usia 5 tahun meninggal setiap hari. Faktor lingkungan berhubungan
dengan timbulnya ISPA terutama lingkungan kondisi fisik rumah. Faktor
lingkungan fisik rumah yang dilakukan terjadinya ISPA antara lain pencahayaan,
ventilasi, suhu, kelembaban, dan kepadatan hunian rumah. Tujuan Penelitian:
Diketahuinya kondisi fisik rumah dan kejadian infeksi saluran pernapasan akut
pada balita di wilayah kerja puskesmas 4 Ulu Kota Palembang tahun 2022.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Febuari s.d Mei 2022. Populasi penelitian ini rumah yang didalamnya terdapat
balita yang berusia nol sampai dengan 5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas 4 Ulu
Kota Palembang. Sampel penelitian ini sebanyak 106 rumah adalah setiap rumah
yang didalamnya terdapat balita berusia nol sampai dengan 5 tahun dengan rincian
jumlah sample 42 rumah balita yang menderita infeksi saluran pernapasan dan 64
rumah balita yang bukan penderita saluran pernapasan akut. Teknik sampling
yang digunakan yaitu secara Simple Random Sampling. Hasil Penelitian: Dari
hasil penelitian kejadian infeksi saluran pernapasan akut dari 106 sampel rumah
penderita sebanyak 42 (39,6%) rumah balita yang menderita infeksi saluran
pernapasan akut dan rumah bukan penderita sebanyak 64 (60,4%) balita yang
menderita infeksi saluran pernapasan akut.Pencahayaan alami yang memenuhi
syarat adalah 41 rumah (38,6%) dan tidak memenuhi syarat berjumlah 65 rumah
(61,3%) Ventilasi yang memenuhi syarat adalah 26 rumah (24,3%) dan tidak
memenuhi syarat sebanyak 80 rumah (74,8%) Suhu yang memenuhi syarat adalah
berjumlah 27 rumah (25,5%) dan tidak memenuhi syarat berjumlah 79 rumah
(74,5%) Kelembaban yang memenuhi syarat adalah berjumlah 25 rumah (23,6%)
dan tidak memenuhi syarat berjumlah 81 rumah (76,4%) Kepadatan hunian yang
memenuhi syarat adalah berjumlah 34 rumah(32,1%) dan tidak memenuhi syarat
berjumlah 81 rumah (67,9%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan
faktor risiko terhadap kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada balita.
Latar Belakang: Salah satu penyakit yang menyebabkan kematian pada anak di
bawah 5 tahun disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut, ada 15.000 anak
di bawah usia 5 tahun meninggal setiap hari. Faktor lingkungan berhubungan
dengan timbulnya ISPA terutama lingkungan kondisi fisik rumah. Faktor
lingkungan fisik rumah yang dilakukan terjadinya ISPA antara lain pencahayaan,
ventilasi, suhu, kelembaban, dan kepadatan hunian rumah. Tujuan Penelitian:
Diketahuinya kondisi fisik rumah dan kejadian infeksi saluran pernapasan akut
pada balita di wilayah kerja puskesmas 4 Ulu Kota Palembang tahun 2022.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Febuari s.d Mei 2022. Populasi penelitian ini rumah yang didalamnya terdapat
balita yang berusia nol sampai dengan 5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas 4 Ulu
Kota Palembang. Sampel penelitian ini sebanyak 106 rumah adalah setiap rumah
yang didalamnya terdapat balita berusia nol sampai dengan 5 tahun dengan rincian
jumlah sample 42 rumah balita yang menderita infeksi saluran pernapasan dan 64
rumah balita yang bukan penderita saluran pernapasan akut. Teknik sampling
yang digunakan yaitu secara Simple Random Sampling. Hasil Penelitian: Dari
hasil penelitian kejadian infeksi saluran pernapasan akut dari 106 sampel rumah
penderita sebanyak 42 (39,6%) rumah balita yang menderita infeksi saluran
pernapasan akut dan rumah bukan penderita sebanyak 64 (60,4%) balita yang
menderita infeksi saluran pernapasan akut.Pencahayaan alami yang memenuhi
syarat adalah 41 rumah (38,6%) dan tidak memenuhi syarat berjumlah 65 rumah
(61,3%) Ventilasi yang memenuhi syarat adalah 26 rumah (24,3%) dan tidak
memenuhi syarat sebanyak 80 rumah (74,8%) Suhu yang memenuhi syarat adalah
berjumlah 27 rumah (25,5%) dan tidak memenuhi syarat berjumlah 79 rumah
(74,5%) Kelembaban yang memenuhi syarat adalah berjumlah 25 rumah (23,6%)
dan tidak memenuhi syarat berjumlah 81 rumah (76,4%) Kepadatan hunian yang
memenuhi syarat adalah berjumlah 34 rumah(32,1%) dan tidak memenuhi syarat
berjumlah 81 rumah (67,9%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan
faktor risiko terhadap kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada balita.
Creator
Pratiwi Cahya Ramadhani
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kesehatan Lingkungan Prodi D III Sanitasi
Date
2022
Contributor
Dr, Maksuk, SKM., M.Kes
Priyadi, SKM., M.Kes
Priyadi, SKM., M.Kes
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa