Dublin Core
Title
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DUKUNGAN MOBILISASI PADA PASIEN FRAKTUR TIBIA DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RUANG BEDAH RSUD LAHAT TAHUN 2022
Description
Latar belakang : Fraktur merupakan penyebab kematian ketiga di Indonesia setelah penyakit Jantung Koroner dan Tuberculosis. Fraktur disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik, kecelakaan, baik kecelakaan kerja maupun kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis Implementasi Keperawatan Dukungan Mobilisasi Pada Pasien fraktur Dengan Gangguan Mobilitas Fisik di RSUD Lahat Tahun 2022. Sebagai salah satu tindakan perawat dalam melaksanakan peran rehabilitatif penting untuk mencegah terjadinya masalah atau komplikasi post pembedahan.
Metode : Desain penelitian ini adalah studi kasus Implementasi Keperawatan Dukungan Mobilisasi Pada Pasien Fraktur Dengan Gangguan Mobiltias Fisik Diruang Bedah RSUD Lahat 2022 pendekatan menggunakan pendekatan Observasi, Terapeutik, Dan Edukasi.
Hasil : Aktivitas kedua pasien masih dibantu oleh keluarga dan gerakan terbatas Setelah dilakukan implementasi yaitu memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu dan melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan, Setelah diberikan edukasi kesehatan pada kedua pasien mengenai dukungan mobilisasi tidak ada kesenjangan antara teori dan yang dilakukan dilapangan.
Kesimpulan : Berdasarkan implementasi keperawatan yang telah penulis lakukan kepada Ny.V dan Tn.W diruang BEDAH RSUD Lahat selama 3 hari. Pemberian mobilisasi fisik pada pasien fraktur tibia masing masing dilakukan selama 3 hari dengan waktu 30 menit. pemberian tehnik kesehatan ini menambah pengetahuan pasien tentang penerapan mobilisasi fisik pada pasien fraktur. Terbukti dengan pasien sudah memahami cara mobilisasi fisik, manfaat dari mobilisasi fisik dan cara penerapannya
Metode : Desain penelitian ini adalah studi kasus Implementasi Keperawatan Dukungan Mobilisasi Pada Pasien Fraktur Dengan Gangguan Mobiltias Fisik Diruang Bedah RSUD Lahat 2022 pendekatan menggunakan pendekatan Observasi, Terapeutik, Dan Edukasi.
Hasil : Aktivitas kedua pasien masih dibantu oleh keluarga dan gerakan terbatas Setelah dilakukan implementasi yaitu memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu dan melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan, Setelah diberikan edukasi kesehatan pada kedua pasien mengenai dukungan mobilisasi tidak ada kesenjangan antara teori dan yang dilakukan dilapangan.
Kesimpulan : Berdasarkan implementasi keperawatan yang telah penulis lakukan kepada Ny.V dan Tn.W diruang BEDAH RSUD Lahat selama 3 hari. Pemberian mobilisasi fisik pada pasien fraktur tibia masing masing dilakukan selama 3 hari dengan waktu 30 menit. pemberian tehnik kesehatan ini menambah pengetahuan pasien tentang penerapan mobilisasi fisik pada pasien fraktur. Terbukti dengan pasien sudah memahami cara mobilisasi fisik, manfaat dari mobilisasi fisik dan cara penerapannya
Creator
Rafika Aulia
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi D III Keperawatan Lahat
Date
2022
Contributor
Kamesyworo, SST, M.M
Format
PDF
Language
Bahasa Indonesia
Type
KTI