Dublin Core
Title
IDENTIFIKASI EFEK SAMPING PENGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSA (PROGRAM DOTS) PADA PASIEN YANG BEROBAT DI PUSKESMAS BETUNG KOTA TAHUN 2020
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Tuberkulosis adalah penyakit yang prevalensinya tinggi di
Indonesia salah satu penyebab putusnya terapi adalah efek samping obat. Hal ini
dapat menimbulkan resistensi kuman sehingga dapat memperberat penyakit, efek
samping Obat Anti Tuberkolosa (OAT) merupakan masalah dalam pengobatan
penderita TB. Beratnya efek samping yang dialami penderita akan berdampak pada
kepatuhan berobat dan tingginya angka putus berobat.
Metode: Jenis penelitian adalah non eksperimen dengan pendekatan deskriptif,
suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran
deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif dengan waktu penelitian dilakukan
pada bulan mei-juni 2020 di Puskesmas Betung Kota sampel dalam penelitian ini
sebanyak 25 orang.
Hasil: Efek samping obat anti tuberkolosis yang dialami penderita TB paru selama
menjalani pengobatan adalah: mual 17 orang (33,3%), warna merah pada air seni
16 orang (31,3%), nyeri sendi dan tidak nafsu makan masing-masing 6 orang
(11,8%) dan gatal 5 orang (9,8%) serta muntah 1 orang (2%). Penyakit TB paru
paling banyak terjadi pada laki-laki 13 orang (52%) dan paling banyak terjadi pada
rentang usia 45-64 tahun sebanyak 14 orang (56%) dengan berat badan rendah yaitu
rentang 40-50 kg 16 orang (64%). Efek samping yang dialami pasien TB paru
adalah efek samping ringan 18 orang (72%) dan efek samping berat 7 orang (28%).
Kesimpulan: Semakin bertambahnya usia seseorang sistim imun tubuh juga
semakin menurun sehingga rentan terserang penyakit seperti penyakit TB Paru serta
penderita TB paru cenderung memiliki berat badan yang rendah, sedangkan efek
samping yang banyak dialami penderita adalah efek samping ringan.
Kata kunci : TB Paru, Obat Anti Tuberkolosis (OAT), Efek Samping
Latar Belakang: Tuberkulosis adalah penyakit yang prevalensinya tinggi di
Indonesia salah satu penyebab putusnya terapi adalah efek samping obat. Hal ini
dapat menimbulkan resistensi kuman sehingga dapat memperberat penyakit, efek
samping Obat Anti Tuberkolosa (OAT) merupakan masalah dalam pengobatan
penderita TB. Beratnya efek samping yang dialami penderita akan berdampak pada
kepatuhan berobat dan tingginya angka putus berobat.
Metode: Jenis penelitian adalah non eksperimen dengan pendekatan deskriptif,
suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran
deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif dengan waktu penelitian dilakukan
pada bulan mei-juni 2020 di Puskesmas Betung Kota sampel dalam penelitian ini
sebanyak 25 orang.
Hasil: Efek samping obat anti tuberkolosis yang dialami penderita TB paru selama
menjalani pengobatan adalah: mual 17 orang (33,3%), warna merah pada air seni
16 orang (31,3%), nyeri sendi dan tidak nafsu makan masing-masing 6 orang
(11,8%) dan gatal 5 orang (9,8%) serta muntah 1 orang (2%). Penyakit TB paru
paling banyak terjadi pada laki-laki 13 orang (52%) dan paling banyak terjadi pada
rentang usia 45-64 tahun sebanyak 14 orang (56%) dengan berat badan rendah yaitu
rentang 40-50 kg 16 orang (64%). Efek samping yang dialami pasien TB paru
adalah efek samping ringan 18 orang (72%) dan efek samping berat 7 orang (28%).
Kesimpulan: Semakin bertambahnya usia seseorang sistim imun tubuh juga
semakin menurun sehingga rentan terserang penyakit seperti penyakit TB Paru serta
penderita TB paru cenderung memiliki berat badan yang rendah, sedangkan efek
samping yang banyak dialami penderita adalah efek samping ringan.
Kata kunci : TB Paru, Obat Anti Tuberkolosis (OAT), Efek Samping
Creator
Elizabet
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi
Date
2020
Contributor
Dewi Marlina, S.F, Apt., M.Kes
Format
PDF
Type
Karya Tulis Ilmiah (KTI)