Dublin Core
Title
GAMBARAN KADAR KREATININ PADA PENDERITA Diabetes Mellitus
di RS BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2017
di RS BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2017
Subject
Kadar kreatinin, penderita Diabetes mellitus, fungsi ginjal
Description
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang terjadi karena pankreas
mengalami penurunan produksi insulin, atau tidak mampu menggunakannya secara efektif. Dengan adanya penurunan maka ini menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah ini disebut dengan hiperglikemi. Hiperglikemi seiring waktu dapat memberi kerusakan pada ginjal, jantung, pembuluh darah, dan peningkatan sakit jantung dan stroke. Diabetes juga salah satu penyebab gagal ginjal. Gagal ginjal adalah ketika ginjal berhenti bekerja sisa-sisa metabolisme tidak bisa dikeluarkan lagi dari darah. Untuk menilai fungsi ginjal dilakukan tes fungsi ginjal yaitu pemeriksaan kadar kreatinin serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin pada penderita Diabetes mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik sampling accidental sampling. Sampel penelitian adalah penderita Diabetes mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2017 yaitu berjumlah 66 penderita. Pengukuran kadar kreatinin menggunakan alat Clinical Chemistry Analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 66 penderita, ditemukan sebanyak 17 orang (25,8%) dengan kadar kreatinin tinggi dan 49 orang (74,2%) dengan kadar kreatinin normal. Berdasarkan jenis kelamin, responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan kadar kreatinin tinggi yaitu sebanyak 6 orang (20,7%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang (29,7%); berdasarkan umur, responden yang memiliki umur kategori berisiko dengan kadar kreatinin tinggi yaitu sebanyak 16 orang (26,7%) dan responden dengan kategori tidak berisiko sebanyak 1 orang (16,7%); berdasarkan lama menderita, responden yang lama menderita kategori berisiko dengan kadar kreatinin tinggi sebanyak 6 orang (27,3%) dan responden dengan kategori tidak berisiko sebanyak 11 orang (25,0%); dan berdasarkan terkontrolnya pengobatan, responden dengan terkontrolnya pengobatan kategori tidak terkontrol sebanyak 10 orang (38,5%) dan responden dengan kategori terkontrol sebanyak 7 orang (17,5%). Disarankan bagi penderita Diabetes mellitus melakukan pemeriksaan rutin sehingga penyakit DM yang diderita dapat dipantau dan dikontrol.
mengalami penurunan produksi insulin, atau tidak mampu menggunakannya secara efektif. Dengan adanya penurunan maka ini menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah ini disebut dengan hiperglikemi. Hiperglikemi seiring waktu dapat memberi kerusakan pada ginjal, jantung, pembuluh darah, dan peningkatan sakit jantung dan stroke. Diabetes juga salah satu penyebab gagal ginjal. Gagal ginjal adalah ketika ginjal berhenti bekerja sisa-sisa metabolisme tidak bisa dikeluarkan lagi dari darah. Untuk menilai fungsi ginjal dilakukan tes fungsi ginjal yaitu pemeriksaan kadar kreatinin serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin pada penderita Diabetes mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik sampling accidental sampling. Sampel penelitian adalah penderita Diabetes mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2017 yaitu berjumlah 66 penderita. Pengukuran kadar kreatinin menggunakan alat Clinical Chemistry Analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 66 penderita, ditemukan sebanyak 17 orang (25,8%) dengan kadar kreatinin tinggi dan 49 orang (74,2%) dengan kadar kreatinin normal. Berdasarkan jenis kelamin, responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan kadar kreatinin tinggi yaitu sebanyak 6 orang (20,7%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang (29,7%); berdasarkan umur, responden yang memiliki umur kategori berisiko dengan kadar kreatinin tinggi yaitu sebanyak 16 orang (26,7%) dan responden dengan kategori tidak berisiko sebanyak 1 orang (16,7%); berdasarkan lama menderita, responden yang lama menderita kategori berisiko dengan kadar kreatinin tinggi sebanyak 6 orang (27,3%) dan responden dengan kategori tidak berisiko sebanyak 11 orang (25,0%); dan berdasarkan terkontrolnya pengobatan, responden dengan terkontrolnya pengobatan kategori tidak terkontrol sebanyak 10 orang (38,5%) dan responden dengan kategori terkontrol sebanyak 7 orang (17,5%). Disarankan bagi penderita Diabetes mellitus melakukan pemeriksaan rutin sehingga penyakit DM yang diderita dapat dipantau dan dikontrol.
Creator
Nur Aisyah
Publisher
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
Contributor
DIAH NAVIANTI,AMAK SPD.M.KES
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
KTI MAHASISWA