Dublin Core
Title
GAMBARAN KEBERADAAN Tinea unguium
PADA KUKU PEKERJA DI TPU KEBUN BUNGA
KOTA PALEMBANG TAHUN 2022
PADA KUKU PEKERJA DI TPU KEBUN BUNGA
KOTA PALEMBANG TAHUN 2022
Subject
Dermatofita, Kuku, Tinea unguium
Description
ABSTRAK
Latar Belakang: Infeksi jamur pada kuku yang disebabkan oleh jamur Dermatofita adalah Tinea unguium, khususnya Tricophyton rubrum dan Tricophyton mentagrophytes. Gejala yang sering terlihat pada infeksi ini adalah kerusakan pada kuku, diantaranya kuku menjadi lebih tebal, pecah-pecah, kuku tidak rata dan tidak mengkilap lagi serta terjadi perubahan warna pada lempeng kuku menjadi putih, kuning, coklat, hingga hitam. Infeksi ini sering terjadi pada seseorang yang bekerja di lingkungan kotor dan lembab,seperti penggali makam. Tujuan Penelitian: Mengetahui Gambaran Keberadaan Jamur Tinea unguium pada Kuku Pekerja di TPU Kebun Bunga Kota Palembang Tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah deskriptif, pendekatan cross sectional dengan teknik Total Sampling. Hasil Penelitian: Dari 20 sampel, didapatkan 35% positif Tricophyton rubrum dan tidak ditemukan positif Tricophyton mentagrophytes. Berdasarkan lama bekerja ≥ 5 tahun 50% positif < 5 tahun 20% positif. Berdasarkan frekuensi pemotongan kuku < 1 minggu 28,6% positif, frekuensi pemotongan kuku ≥ 1 minggu 50% positif. Berdasarkan pendidikan, tinggi tidak ditemukan positif, sedang 55,6% positif, rendah 66,7%. Berdasarkan APD, menggunakan APD 9,1% positif, tidak menggunakan APD 66,7% positif. Berdasarkan umur, < 30 tahun 16,7% positif, ≥ 30 tahun 42,9% positif. Berdasarkan sumber air, PDAM 21,4% positif, non PDAM 66,7% positif.
Kesimpulan: Didapatkan gambaran keberadaan Tinea unguium pada kuku pekerja di TPU kebun bunga kota Palembang tahun 2022 sebanyak 35%. Saran: Diharapkan para pekerja penggali makam untuk selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat dan menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.
Latar Belakang: Infeksi jamur pada kuku yang disebabkan oleh jamur Dermatofita adalah Tinea unguium, khususnya Tricophyton rubrum dan Tricophyton mentagrophytes. Gejala yang sering terlihat pada infeksi ini adalah kerusakan pada kuku, diantaranya kuku menjadi lebih tebal, pecah-pecah, kuku tidak rata dan tidak mengkilap lagi serta terjadi perubahan warna pada lempeng kuku menjadi putih, kuning, coklat, hingga hitam. Infeksi ini sering terjadi pada seseorang yang bekerja di lingkungan kotor dan lembab,seperti penggali makam. Tujuan Penelitian: Mengetahui Gambaran Keberadaan Jamur Tinea unguium pada Kuku Pekerja di TPU Kebun Bunga Kota Palembang Tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah deskriptif, pendekatan cross sectional dengan teknik Total Sampling. Hasil Penelitian: Dari 20 sampel, didapatkan 35% positif Tricophyton rubrum dan tidak ditemukan positif Tricophyton mentagrophytes. Berdasarkan lama bekerja ≥ 5 tahun 50% positif < 5 tahun 20% positif. Berdasarkan frekuensi pemotongan kuku < 1 minggu 28,6% positif, frekuensi pemotongan kuku ≥ 1 minggu 50% positif. Berdasarkan pendidikan, tinggi tidak ditemukan positif, sedang 55,6% positif, rendah 66,7%. Berdasarkan APD, menggunakan APD 9,1% positif, tidak menggunakan APD 66,7% positif. Berdasarkan umur, < 30 tahun 16,7% positif, ≥ 30 tahun 42,9% positif. Berdasarkan sumber air, PDAM 21,4% positif, non PDAM 66,7% positif.
Kesimpulan: Didapatkan gambaran keberadaan Tinea unguium pada kuku pekerja di TPU kebun bunga kota Palembang tahun 2022 sebanyak 35%. Saran: Diharapkan para pekerja penggali makam untuk selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat dan menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.
Creator
Aprillia Dwi Danuati
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang
Contributor
Dr.Erwin Edyansyah, SKM., M.Sc
Format
PDF
Language
Indonesia
Type
KTI