LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA BALITA STUNTING DI PUSKESMAS 11 ILIR PALEMBANG

LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA BALITA STUNTING DI PUSKESMAS 11 ILIR PALEMBANG

KETAHANAN PANGAN

Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang paling menjadi sorotan dan terus mendapatkan perhatian yang sangat ekstra adalah stunting. Stunting merupakan suatu keadaan indeks tinggi badan menurut umur berada dibawah -2 SD berdasarkan standar WHO. Data Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tiga tahun terakhir mencatat bahwa prevalensi stunting mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% pada tahun 2017. Munculnya berbagai permasalahan kurang gizi disebabkan oleh tidak tercapainya ketahanan gizi sebagai dampak dari ketahanan pangan rumah tangga yang tidak terpenuhi. Banyak faktor yang menyebabkan stunting pada balita, namun karena balita sangat tergantung pada ibu/keluarga maka kondisi keluarga dan lingkungan yang mempengaruhi keluarga akan berdampak pada status gizinya. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional study. Data stunting diperoleh menggunakan indikator TB/U dan PB/U dan ketahanan pangan diukur menggunakan SQFF. Hasil uji chi square menunjukkan ketahanan pangan RT memiliki hubungan yang signifikans dengan kejadian stunting pada balita 0-59 bulan (p=0,031). Sebanyak 27 balita stunting (60,0%) ditemukan pada rumah tangga dengan kategori tidak tahan pangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan prevalensi stunting, hal ini dikarenakan masih terbatasnya asupan konsumsi yang berkualitas bagi balita 0-59 bulan. Dalam hal ini perlunya suatu program lintas sectoral baik pemerintah maupun Puskesmas dalam memberikan edukasi dan program dalam meningkatkan kualitas konsumsi balita 0-59 bulan, agar kasus stunting di Indonesia dapat diminimalisir.

NATHASA WEISDANIA SIHITE, M.Si

2020

PDF

INDONESIA

PENELITIAN DOSEN