Dublin Core
Title
Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Tingkat Nyeri Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif di RSUD RABAIN Muara Enim Tahun 2020
Subject
Persalinan
Description
Yolanda. 2020. Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Tingkat Nyeri Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif di RSUD H. M. Rabain Muara Enim Tahun 2020, Prodi D. IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang. Pembimbing:(I)Siti Hindun, SKM, M. Kes, (II)Rosyati Pastuty, S.SiT, M. Kes.
Kata Kunci: Persalinan, Massage Effleurage, Nyeri Persalinan
Latar Belakang: Nyeri pada saat melahirkan memiliki derajat yang paling tinggi diantara rasa nyeri yang lain, secara medis dikategorikan bersifat tajam dan panas atau somatic – sharp and burning. Nyeri hebat pada proses persalinan menyebabkan ibu mengalami gangguan psikolgis dan depresi. Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan metode non farmakologis Massage Effleurage.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Massage Effleurage terhadap tingkat nyeri ibu bersalin kala I fase aktif.
Metode: penelitian ini merupakan jenis penelitian pre-eksperimental dengan desain penelitian pretest posttest one grup dan sampel dalam penelitian ini yaitu ibu bersalin kala I fase aktif yang mengalami nyeri persalinan dengan besar sampel 33 responden. Pengambilan sampel ini dengan metode purposive sampling dan alat ukur yang digunakan adalah Visual Analog Scale (VAS).
Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum Massage Effleurage rata-rata nyeri ibu bersalin kala I fase aktif adalah 5,64 dengan nilai median 6,00 (3-8), sedangkan setelah Massage Effleurage rata-rata nyeri ibu bersalin kala I fase aktif adalah 3,39 dengan nilai median 3,00 (0-6). Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon dan diperoleh nilai significancy p value = 0,000 (<0,05) artinya ada perbedaan yang bermakna nyeri sebelum dan sesudah.
Kesimpulan: Ada pengaruh Massage Effleurage terhadap tingkat nyeri ibu bersalin kala I fase aktif.
Saran: Diharapkan Massage Effleurage dapat dilakukan sebagai salah satu metode untuk mengurangi tingkat nyeri ibu bersalin kala I fase aktif.
Kata Kunci: Persalinan, Massage Effleurage, Nyeri Persalinan
Latar Belakang: Nyeri pada saat melahirkan memiliki derajat yang paling tinggi diantara rasa nyeri yang lain, secara medis dikategorikan bersifat tajam dan panas atau somatic – sharp and burning. Nyeri hebat pada proses persalinan menyebabkan ibu mengalami gangguan psikolgis dan depresi. Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan metode non farmakologis Massage Effleurage.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Massage Effleurage terhadap tingkat nyeri ibu bersalin kala I fase aktif.
Metode: penelitian ini merupakan jenis penelitian pre-eksperimental dengan desain penelitian pretest posttest one grup dan sampel dalam penelitian ini yaitu ibu bersalin kala I fase aktif yang mengalami nyeri persalinan dengan besar sampel 33 responden. Pengambilan sampel ini dengan metode purposive sampling dan alat ukur yang digunakan adalah Visual Analog Scale (VAS).
Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum Massage Effleurage rata-rata nyeri ibu bersalin kala I fase aktif adalah 5,64 dengan nilai median 6,00 (3-8), sedangkan setelah Massage Effleurage rata-rata nyeri ibu bersalin kala I fase aktif adalah 3,39 dengan nilai median 3,00 (0-6). Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon dan diperoleh nilai significancy p value = 0,000 (<0,05) artinya ada perbedaan yang bermakna nyeri sebelum dan sesudah.
Kesimpulan: Ada pengaruh Massage Effleurage terhadap tingkat nyeri ibu bersalin kala I fase aktif.
Saran: Diharapkan Massage Effleurage dapat dilakukan sebagai salah satu metode untuk mengurangi tingkat nyeri ibu bersalin kala I fase aktif.
Creator
Yolanda
Publisher
Poltekkes Palembang Jurusan Kebidanan
Date
Tahun 2020
Contributor
Siti Hindun, SKM, M. Kes
Rohayati Pastuty, S.SiT, M. Kes
Format
pdf
Language
Bahasa Indonesia
Type
Skripsi