Dublin Core
Title
PENERAPAN SENAM DISMENORE UNTUK MENGHILANGKAN NYERI HAID
Subject
Disminore, penerapan senam disminore
Description
Latar belakang : Menurut WHO, 50% perempuan disetiap negara rata-rata mengalami dismenorea. Studi epidemiologi di Amerika menyebutkan 60% perempuan mengeluhkan nyeri haid dan prevalensi di Swedia keluhan nyeri haid sejumlah 72% dari seluruh jumlah perempuan di negara tersebut. Sedangkan di Indonesia tidak diketahui secara pasti prevalensinya karena masih kurangnya kesadaran untuk memeriksakan ke pelayanan kesehatan. (Omidvar, 2012 dalam Ulfa, 2015).
Penelitian yang dilakukan di Swedia melaporkan dismenore terjadi pada 90% wanita yang berusia kurang dari 19 tahun dan 67% wanita yang berusia 24 tahun (French, 2005 dalam Laili, 2012). Prevalensi dismenore di Indonesia tahun 2008 sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder (Santoso, 2008 dalam Ulfa, 2015).
Begitu pula angka kejadian di indonesia cukup tinggi yaitu sebesar 58,89% disminore primer dan 9,36% disminore skunder (Dahlan 2017).adapun angka kejadian disminore di jawa barat tahun 2015 yaitu sebesar 72,89% disminore primer dan 27,11% disminore skunder (Andriyani,2016)
Tujuan : tujuan studi kasus ini adalah diperoleh gambaran implementasi penerapan terapi senam dismenore pada klien dengan gangguan nyeri haid.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian naratif studi literatur yang menggambarkan implementasi penerapan terapi senam dismenore pada klien dengan gangguan nyeri haid.
Hasil : hasil penelitian ini menunjukan bahwa senam disminore yang dilakukan klien secara mandiri dan berkelanjutan melalui pendidikan kesehatan yang diberikan peneliti mampu meringankan nyeri pada saat haid.
Kesimpulan : Setelah dilakukan Penerapan Senam Disminore Untuk Mengurangi Nyeri Haid yaitu klien tersebut tahu apa pengertian senam disminore, manfaat senam disminore, tahu cara melakukan senam disminore tersebut secara mandiri
Penelitian yang dilakukan di Swedia melaporkan dismenore terjadi pada 90% wanita yang berusia kurang dari 19 tahun dan 67% wanita yang berusia 24 tahun (French, 2005 dalam Laili, 2012). Prevalensi dismenore di Indonesia tahun 2008 sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder (Santoso, 2008 dalam Ulfa, 2015).
Begitu pula angka kejadian di indonesia cukup tinggi yaitu sebesar 58,89% disminore primer dan 9,36% disminore skunder (Dahlan 2017).adapun angka kejadian disminore di jawa barat tahun 2015 yaitu sebesar 72,89% disminore primer dan 27,11% disminore skunder (Andriyani,2016)
Tujuan : tujuan studi kasus ini adalah diperoleh gambaran implementasi penerapan terapi senam dismenore pada klien dengan gangguan nyeri haid.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian naratif studi literatur yang menggambarkan implementasi penerapan terapi senam dismenore pada klien dengan gangguan nyeri haid.
Hasil : hasil penelitian ini menunjukan bahwa senam disminore yang dilakukan klien secara mandiri dan berkelanjutan melalui pendidikan kesehatan yang diberikan peneliti mampu meringankan nyeri pada saat haid.
Kesimpulan : Setelah dilakukan Penerapan Senam Disminore Untuk Mengurangi Nyeri Haid yaitu klien tersebut tahu apa pengertian senam disminore, manfaat senam disminore, tahu cara melakukan senam disminore tersebut secara mandiri
Creator
Nava Nocicka
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Baturaja
Date
2020
Format
pdf
Language
Indonesia
Type
KTI Mahasiswa