GAMBARAN LEUKOSIT URIN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DENGAN METODE CARIK CELUP DI PUSKESMAS NAGASWIDAK KOTA PALEMBANG TAHUN 2020

Dublin Core

Title

GAMBARAN LEUKOSIT URIN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DENGAN METODE CARIK CELUP DI PUSKESMAS NAGASWIDAK KOTA PALEMBANG TAHUN 2020

Subject

Tuberkulosis paru, OAT, Leukosit Urin

Description

Latar Belakang: Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.Perlu dilakukan pengobatan penderita dengan OAT untuk memutuskan penularan dan menanggulangi kematian.Rifampisin dan Streptomisin dapat menyebabkan nefrotoksik yang disertai dengan leukosituria.Leukosituria terjadi akibat ginjal tidak mampu mengekresi obat yang membuat kerusakan pada ginjal terutama diglomerulus dan dapat menimbulkan peningkatan sel darah putih/leukosit dalam urin.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran leukosit urin pada pasien tuberkulosis yang mendapat terapi OAT dengan metode carik celup di Puskesmas Nagaswidak Kota Palembang tahun 2020. Metode Penelitian:Penelitian ini bersifatdeskriptif dengan pendekatan cross sectional.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 13 Maret-10 Juli 2020.Populasi penelitian adalah seluruh pasien tuberkulosis paru yang mendapat terapi OAT di Puskesmas Nagaswidak Kota Palembang.Sampel penelitian berjumlah 32 sampel yang ditentukan dengan teknik accidental sampling.Metode pemeriksaan leukosit urin menggunakan carik celup (dipstick).Hasil Penelitian: sebanyak 5orang (15.6%) didapatkan hasil leukosit urin positif dan 27 orang (84.4%) didapatkan hasil leukosit urin negatif. Dari 5 orang dengan hasil leukosit urin positif, berdasarkan usia diperoleh 3 orang (27.3%) dengan usia berisiko (≥ 46 Tahun) dan 2 orang (9.5%) dengan usia tidak berisiko (<46 Tahun); berdasarkan jenis kelamin ada 3 orang (17.6%) berjenis kelamin laki-laki dan 2 orang (13.3%) berjenis kelamin perempuan; berdasarkan lama pengobatan ada 2 orang (33.3%) dengan pengobatan fase intensif (≤ 2 Bulan) dan 3 orang (11.5%) dengan pengobatan fase lanjutan (>2 Bulan). Kesimpulan: Masih terdapat leukosit urin positif pada pasien TB setelah melakukan pengobatan dikarenakan efek nefrotoksik dari OAT.

Creator

Mitha Novitha

Publisher

pOLTEKKES kEMENKES pALEMBANG

Contributor

kARNWELI,amak,s.pD.m.kES

Format

pdf

Language

iNDONESIA

Type

kti

Document Viewer