Dublin Core
Title
PEMBERIAN TERAPI INHALASI (UAP) UNTUK MENGURANGI BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN
ASMA BRONCHIAL DI PUSKESMAS RAWAT INAP
MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS
TAHUN 2019
ASMA BRONCHIAL DI PUSKESMAS RAWAT INAP
MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS
TAHUN 2019
Subject
Asma Bronchial, Bersihan jalan napas tidak efektif, Terapi Inhalasi (Uap)
Description
ABSTRAK
Asma merupakan penyakit paru alergi dan imunlogi, dimana pada kasus ini bronkus mengalami hipersensitifitas terhadap rangsangan dan akhirnya mengalami penyempitan sehingga kesulitan bernafas. Nebulizer merupakan alat yang mengubah obat brokodilator dari bentuk cair menjadi partikel aerosol atau partikel yang sangat halus, yang apabila dihirup dikumpulkan dalam organ paru, kemudian obat brokodilator dalam bentuk uap secara langsung lebih efektif mengitangi sesak, relaksasi spasme, mengencerkan dahak, membebaskan jalan nafas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas bersihan jalan napas setelah pemberian terapi inhalasi (uap) pada pasien asma bronchial sebelum dan setelah dilakukan. Di puskesmas megang sakti kabupaten musi rawas. Jenis penelitian ini adalah deskritif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang dewasa dengan diagnosa Asma bronchial. Perlakuan dilakukan secara langsung dengan pengkajian awal pada pasien bersihan jalan napas tidak efektif dan selanjutnya intervensi pemberian broncodilator nebulizer untuk mengurangi bersihan jalan napas tidak efektif. Hasil penelitian diketahui bahwa setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 hari secara berturut-turut terjadi penurunan pola napas dari waktu penyembuhan dengan menggunakan obat lain. Kepada institusi pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkat kualitas asuhan keperawatan yang berfokus pada pasien dengan terus mengoptimalkan SOP dalam setiap melakukan tindakan keperawatan.
Asma merupakan penyakit paru alergi dan imunlogi, dimana pada kasus ini bronkus mengalami hipersensitifitas terhadap rangsangan dan akhirnya mengalami penyempitan sehingga kesulitan bernafas. Nebulizer merupakan alat yang mengubah obat brokodilator dari bentuk cair menjadi partikel aerosol atau partikel yang sangat halus, yang apabila dihirup dikumpulkan dalam organ paru, kemudian obat brokodilator dalam bentuk uap secara langsung lebih efektif mengitangi sesak, relaksasi spasme, mengencerkan dahak, membebaskan jalan nafas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas bersihan jalan napas setelah pemberian terapi inhalasi (uap) pada pasien asma bronchial sebelum dan setelah dilakukan. Di puskesmas megang sakti kabupaten musi rawas. Jenis penelitian ini adalah deskritif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang dewasa dengan diagnosa Asma bronchial. Perlakuan dilakukan secara langsung dengan pengkajian awal pada pasien bersihan jalan napas tidak efektif dan selanjutnya intervensi pemberian broncodilator nebulizer untuk mengurangi bersihan jalan napas tidak efektif. Hasil penelitian diketahui bahwa setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 hari secara berturut-turut terjadi penurunan pola napas dari waktu penyembuhan dengan menggunakan obat lain. Kepada institusi pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkat kualitas asuhan keperawatan yang berfokus pada pasien dengan terus mengoptimalkan SOP dalam setiap melakukan tindakan keperawatan.
Creator
PUJI ASTUTI
Publisher
Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lubuklinggau
Date
2019
Contributor
Pembimbing I : H. Jhon Feri,S.Kep, NS, M.Kes
Pembimbihg II : Bambang Soewito, SKM., M.Kes
Pembimbihg II : Bambang Soewito, SKM., M.Kes
Format
PDF
Language
INDONESIA
Type
KTI MAHASISWA RPL
Document Viewer
Click below to view a document.